World Water Forum Buka Peluang Kolaborasi Riset Internasional

May 21, 2024

|

News

Jakarta, InfoPublik – Penyelenggaan Konferensi Tingakat Tinggi (KTT) pada perayaan World Water Forum (WWF) ke -10 menjadi momentum untuk menciptakan kerja sama dalam bidang riset dalam skala internasional.

Hak itu sesuai dengan keterangan tertulis www.brin.go.id, Selasa (21/5/2024), bahwa Indonesia yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Word Water Forum ke-10 merupakan pertemuan Internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia. Acara tersebut digelar pada 18 sampai 25 Mei 2024 di Bali, Indonesia.

Dengan mengusung tema Water for Shared Prosperity, pertemuan tersebut membahas berbagai topik utama meliputi konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana. Forum ini menjadi momentum penting untuk kolaborasi riset khususnya terkait ketersediaan air dengan stakeholder dari berbagai negara peserta.

Seperti dikutip Humas BRIN, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan World Water Forum ke-10 menyampaikan peran penting air yang harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga.

“World Water Forum 2024 harus menjadi momentum berbagai negara di dunia guna merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dengan berbagai pengetahuan, mendorong solusi inovatif, dan mewujudkan manajemen sumber daya air (SDA) yang terintegrasi.” ujar Jokowi saat membuka acara World Water Forum di Nusa Dua Bali, Senin (20/5/2024).

Jokowi menegaskan tiga prinsip dasar air bagi kemakmuran bersama. Pertama, menghindari persaingan dan mendorong pemerataan. Kedua, mengedepankan kerja sama inklusif, termasuk penggunaan teknologi dan pembiayaan inovatif. Terakhir adalah menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama. Ketiga hal tersebut hanya bisa terwudud melalui kolaborasi.

Hal itu juga relevan dengan pernyataan periset Badan Riset dan Inovasi Nasional, Budi Heru Sentoso yang sekaligus sebagai komite Nasional untuk UNESCO - Intergovernmental Hydrologycal Prgramme (IHP) yang melaporkan Pembangunan Air Dunia PBB 2024.

“Air untuk Kemakmuran dan Perdamaian menyampaikan Intergovernmental Hydrologycal Programme (IHP-IX) berfokus pada empat tugas. Pertama meningkatkan pemahaman ilmiah air, kedua yaitu penguatan kapasitas dan tata kelola air. Ketiga ada pembinaan kolaborasi dan kemitraan dan yang terakhir meningkatkan kesadaran masyarakat,” ujar Budi.

Budi menyatakan World Water Forum menjadi momentum yang baik untuk BRIN, misalnyadapat menjadi forum untuk melakukan kolaborasi terkait riset dalam skala global maupun pembahasan mengenai inovasi untuk memperluas berbagai permasalahan tentang air.

“Dalam kegiatan World Water Forum 2024, ribuan peserta hadir dari seluruh dunia dari beragam latar belakang, termasuk peserta yang berlatar belakang riset dan inovasi. Dalam World Water Forum ini BRIN bertemu dengan pihak-pihak terkait riset dan inovasi baik dalam dan luar negeri untuk memperluas kemitraan riset dan inovasi,” ujar Budi.

Ia juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan kelangsungan sumber daya air. “Kita memerlukan kolaborasi dalam bidang perencanaan dan pengambilan keputusan untuk infrastruktur air serta mempromosikan penggunaan air berkelanjutan,” ujar.

Ia mengajak berbagai pihak yang diperlukan untuk menjadi partisipasi aktif terkait dalam kegiatan tanggap bencana yang berhubungan dengan air. “BRIN dapat membantu menyadarkan kita semua tentang pentingnya menghemat air dan menjaga konservasi air di Indonesia,” pungkas Budi.

Tag: