KPS Barokah Demak Kenalkan Makanan Olahan Mangrove di World Water Forum ke-10 Bali
May 24, 2024
|News
Nusa Dua, InfoPublik - Komunitas Peduli Sungai (KPS) Barokah Demak, Jawa Tengah memperkenalkan aneka produk makanan dan minuman berbahan utama dari buah dan daun pohon mangrove pada pameran usaha mikro kecil menengah (UMKM) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali Colection, Nusa Dua Bali.
Ketua KPS Barokah, Mat Sairi menjelaskan ada beberapa produk makanan dan minuman yang dipamerkan diantaranya, sirup mangrove, dodol mangrove, bandeng presto, kerupuk mangrove, keripik mangrove dan lainya.
"Untuk harga produknya berkisar mulai dari Rp25 ribu hingga Rp65 ribu," kata Mat Sairi kepada InfoPublik pada Pameran UMKM World Water Forum ke-10 yang berlokasi di Bali Collection, Nusa Dua Bali, Jumat (24/5/2024).
Menurut dia, hampir semua produk yang dibawa pada pameran World Water Forum ke-10 itu mendapatkan respon yang cukup baik dari para pengunjung.
Bahkan, jelas dia, satu produk kripik berbahan dasar daun mangrove langsung ludes dibeli oleh pengunjung.
"Pada hari pertama, puluhan keripik mangrove seharga Rp25 ribu langsung habis terjual," ujar dia.
Sementara itu, Bidang Ekonomi KPS Barokah, Syifatul Hoiriah, menyatakan bahwa banyak pengunjung pameran yang tertarik dengan produk- produk berbahan dasar mangrove.
Alasanya, terang dia, mereka percaya bahwa produk- produk berbahan dasar mangrove bebas dari pengawet dan bahan kimia lainnya.
"Keripik itu sangat diminati karena rasanya yang cukup enak. Kemudian, tanpa bahan kimia, jadi mereka suka," kata dia.
Ia pun berharap agar pelaku UMKM dan komunitas- komunitas bisa terus di libatkan pada ivent internasional seperti pada World Water Forum ke-10 ini.
"Ini merupakan yang pertama kali. Kami berharap bisa terus ikut dalam kegiatan serupa. Agar kami bisa memperkenalkan aneka olahan produk makanan mangrove di Indonesia pada warga negara asing," jelas dia.
Puluhan pelaku UMKM dari berbagai wilayah di Indonesia ikut terlibat pada pameran WWF ke-10 di Bali Collection, Nusa Dua Bali.
Mereka memamerkan aneka produk UMKM dari wilayahnya masing- masing seperti makanan, minuman, baju, tas, kain batik, kain tenun, aksesoris dan produk lainnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan bahwa gelaran World Water Forum ke-10 di Bali berdampak luar biasa terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Termasuk membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan di Bali.
Pada Fair and Expo di BNDCC terdapat 21 paviliun negara dan 126 organisasi yang mengikuti pameran.
Kemudian, di Tsunami Shelter Kuta ada 70 paviliun dan di Bali Collection UMKM ada 51 paviliun.