Institusi Pendidikan Indonesia dan ICHARM Bangun Sistem Informasi Data Konektor

May 22, 2024

|

News

Badung, InfoPublik - Penyelenggaraan World Water Forum ke -10 di Bali membangun kerja sama konkret antara International Centre for Water Hazard and Risk Management (ICHARM), dengan sejumlah institusi pendidikan di Indonesia dalam pembangunan sistem teknologi informasi data konektor. 

Sistem teknologi data konektor merupakan teknologi yang memprediksi dampak perubahan iklim dalam skala lokal atau daerah. Caranya, mengkompilasikan sejumlah data pengalaman dilapangan sesuai kenyataan. Dan dapat dipadukan dengan visual dari satelit, supaya hasil data yang dioleh dapat sepenuhnya akurat. 

Kemudian, teknologi itu akan memprediksi potensi bencana yang mencakup tiga kategori yakni banjir, bencana kekeringan, hingga pergeseran tanah. 

"Kita membangun data konektor untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam secara saintifik," kata Executive Director ICHARM Koike Toshio pada InfoPublik.id saat di  Expo World Water Forum ke -10 di Bali International Convention center (BICC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Rabu (22/5/2024). 

Konsep sistem teknologi data konektor, lanjut Koike Toshio, sudah berlaku secara umum di seluruh dunia. Sejumlah pemangku kepentingan bersepakat, menggunakan teknologi tersebut dalam mengantisipasi dampak bencana alam dari perubahan iklim. 

Pentingnya teknologi itu pun, pihaknya tengah mempercepat pembangunan sistem tersebut dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga, teknologi itu dapat dipergunakan secara efektif dalam mengantisipasi dampak bencana yang terjadi di Indonesia. 

Ditargetkan, pada beberapa tahun mendatang, teknologi itu akan siap dipergunakan di Indonesia.

"Kita bisa menyajikan data yang berguna bagi masyarakat dalam mengantisipasi dampak bencana alam yang terjadi," kata Toshio. 

Dalam mendukung hal itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyatakan kesiapannya membangun data center of excellent. Hal itu, tertuang dalam deklarasi menteri yang dibacakan beberapa waktu lalu. 

Adanya komitmen itu, tentunya membuka peluang impelementasi teknologi itu pada setiap daerah di Indonesia. Tak hanya wilayah yang rawan bencana alam, tetapi juga daerah lain di Indonesia. 

Pihaknya, tambah Toshio, akan memberikan pengetahuan berkaitan dengan impelementasi teknologi itu pada peneliti di Indonesia. Sehingga, melalui fasilitas data center of excellent dapat disebarluaskan secara masif. 

"Kami siap berbagi dengan Kementerian PUPR dalam menyebarluaskan teknologi tersebut," pungkasnya. 

Tag: