Antisipasi Bencana, Diperlukan Pelayanan Meteorologi dan Hidrologi Andal

May 21, 2024

|

News

Badung, InfoPublik - Sekretaris Jenderal (Sekjen) World Meteorological Organization (WMO) Celeste Saulo mengatakan pelayanan meteorologi dan hidrologi nasional yang andal, sangat krusial menyukseskan peringatan dini pada berbagai potensi bencana alam. 

Adanya pelayanan yang optimal itu, membuat prediksi yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia serta di seluruh dunia menjadi lebih akurat terhadap potensi bencana yang bakal terjadi di masa depan. Hasilnya, dapat dijadikan rujukan seluruh pemangku kepentingan dalam mengantisipasi dampak bencana yang akan terjadi. 

"Perkiraan yang lebih baik dan pengelolaan risiko terkait dengan air sangat krusial bagi kesuksesan Peringatan Dini untuk semua. Kami ingin memastikan tidak ada lagi yang terkejut dengan datangnya banjir, dan semua orang siap menghadapi kekeringan," kata Celeste Saulo di Media Center World Water Forum Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Nusa Dua, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinisi Bali pada Selasa (21/5/2024). 

Kini, pihaknya tengah mengintegrasikan layanan hidrologi guna mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim pada seluruh BMKG di seluruh dunia.  Sehingga, dapat memperkuat langkah antisipasi bencana alam yang dilakukan oleh pemangku keopentingan. Pasalnya, perubahan iklim kerap menjadi penyebab terjadinya bencana alam.

Secara khusus,  layanan peringatan dini terhadap banjir dan kekeringan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Target prioritas disesuaikan dengan negara dalam konteks manajemen risiko bencana. 

"Kita tidak dapat mengelola apa yang tidak kita ukur. Saat ini, 60 persen negara anggota WMO melaporkan penurunan kemampuan terhadap pemantauan hidrologi," kata Celeste. 

WMO, lanjut Celeste, sudah mencanangkan delapan rencana aksi hidrologi secara komprehensif yakni 

Pertama, tidak ada seorang pun yang terkejut dengan adanya banjir. kedua,semua orang siap mengadapi kekeringan. Ketiga, data hidroklimat dan meteorologi mendukung agenda ketahanan pangan. Keempat, data yang berkualitas tinggi mendukung ilmu pengetahuan. Kelima, ilmu pengetahuan sebagai dasar yang kuat untuk penerapan ilmu hidrologi. Keenam, memiliki pemahaman yang mendalam tentang sumber daya air di dunia. Ketujuh, pembangunan berkelanjutan didukung oleh data hidrologi. Ketujuh, kualitas air diketahui.

"Ini rencana yang ambisius. Kita tidak boleh gagal. Kita harus berjuang, berjuang dengan damai, untuk kedamaian perairan, keamanannya, dan kesejahteraannya," imbuhnya. 

 

 

Tag: